Indramayu – Nama Yosep Husein Ibrahim cukup populer di Kabupaten Indramayu akhir-akhir ini. Hal ini buntut dari mundurnya kepengurusan DPD Partai Nasdem Kabupaten Indramayu.
Lantas seperti apa kronologi dari kisruh partai besutan Surya Paloh di tingkat kabupaten ini?
Dilansir dari berbagai media, mundurnya Yosep Husein Ibrahim dari Ketua DPD Partai Nasdem yang diikuti oleh seluruh pengurus di tingkat bawahnya bermula dari pencalonan legislatif.
“Kami mempertanyakan tentang masalah nomor urut 3, disaat itu DPW (Nasdem) melakukan rapat dan diputuskan saya boleh dipindahkan ke nomor urut 2 dengan catatan 3,5 miliar harus disiapkan kompensasinya,” ungkap Yosep.
Yosep yang berprofesi sebagai pengusaha ini meradang, pasalnya permintaan mahar ini tidak sesuai dengan janji Surya Paloh yang meniadakan mahar dalam proses pencalegan.
Suami dari Ami Anggraeni ini memang tercatat telah merekrut cukup banyak kader Partai Nasdem di Indramayu. Dalam catatannya, ada 120 ribu orang yang telah bergabung.
Bahkan dalam pantauan media, di tangan Yosep seluruh kelengkapan ‘perang’ Partai Nasdem Indramayu dalam menyambut hajat politik lima tahunan ini terbilang lengkap.
Pengurus partai tingkat kecamatan atau DPC Partai Nasdem memiliki sekretariat dan mobil operasional. Pengakuan Yosep, untuk persoala itu ia telah menghabiskan puluhan miliar.
Sialnya, hal itu belum cukup menjadikan dirinya berada di posisi nomor satu pada nomor urut caleg Partai Nasdem di kertas suara. Ia hanya berada di nomor ketiga.
Namun ihwal mahar ini dibantah oleh DPW Partai Nasdem Jawa Barat. Lewat keterangan tertulisnya, Ketua Dewan pertimbangan Partai Nasdem Jawa Barat, Rajiv membantah ada mahar politik.
“Nasdem dengan tegas membantah adanya mahar politik dan jual beli nomor urut di Jawa Barat termasuk di Indramayu,” ungkap Rajiv, Senin (12/6/2023).
Rajiv bahkan mengancam apabila Yosep tak mampu membuktikan tuduhan mahar politik ini dalam waktu 1×24 jam, maka pihaknya akan mempolisikannya.
Sementara itu, Yosep Husein Ibrahim kini mengundurkan diri dari Partai Nasdem. Ia membawa serta seluruh kepengurusan DPD Partai Nasdem dibawahnya untuk beralih ke Partai Perindo.
