Reformasi.co.id – Sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan dimanfaatkan umat Islam untuk lebih meningkatkan ibadah. Salah satunya adalah melakukan i’tikaf.
Pengertian I’tikaf
I’tikaf adalah suatu ibadah sunnah yang dilakukan dengan cara mengisolasi diri di dalam masjid atau mushala untuk beberapa waktu dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selama melakukan i’tikaf, seorang muslim hanya boleh keluar dari masjid atau mushala untuk urusan yang sangat penting seperti untuk melaksanakan keperluan biologis atau untuk menghadiri suatu keperluan yang bersifat darurat.
Dalil I’tikaf
Dalil i’tikaf dapat ditemukan dalam Al-Qur’an dan hadis. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
وَلَا تَلْبِسُوا۟ ٱلْحَقَّ بِٱلْبَٰطِلِ وَتَكْتُمُوا۟ ٱلْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil, dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 42)
Ayat ini merupakan dalil yang menunjukkan pentingnya memisahkan antara yang haq dan bathil, serta betapa pentingnya kita menjaga kebenaran dari hal-hal yang tidak benar. Oleh karena itu, melakukan i’tikaf di masjid atau mushala merupakan suatu bentuk upaya untuk menjaga hati dan jiwa agar senantiasa berada pada jalur kebenaran.
Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]
Artinya: “Bahwa Nabi saw melakukan i’tikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan i’tikaf setelah beliau wafat.” [HR. Muslim]
Hadis ini memberikan motivasi kepada umat muslim untuk melakukan i’tikaf di masjid atau mushala, khususnya selama bulan Ramadan dan bulan Syawal, karena pahalanya sangat besar.
Tata Cara Melakukan I’tikaf
Berikut adalah tata cara melakukan i’tikaf secara lengkap:
Persiapan
Sebelum melakukan i’tikaf, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan. Pertama, pastikan bahwa masjid atau mushala yang akan digunakan untuk i’tikaf sudah disiapkan dengan baik. Kedua, pastikan bahwa semua keperluan selama i’tikaf sudah disiapkan seperti perlengkapan mandi, makanan, minuman, dan sebagainya.
Niat
Niat adalah hal yang sangat penting dalam melakukan i’tikaf. Seorang muslim harus memperjelas niatnya bahwa ia melakukan i’tikaf semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Masuk ke dalam Masjid atau Mushala
Setelah memasuki masjid atau mushala, seorang muslim harus memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, dan melakukan ibadah lainnya seperti shalat sunnah, shalat tarawih, dan shalat tahajud.
Menjaga Kehormatan dan Akhlak
Selama i’tikaf, seorang muslim harus senantiasa menjaga kehormatan dan akhlaknya. Ia harus menghindari segala bentuk perkataan atau tindakan yang tidak baik, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.
Membaca Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah yang sangat dianjurkan selama i’tikaf. Seorang muslim dapat memilih untuk membaca Al-Qur’an secara berjamaah atau sendirian.
Shalat
Selama i’tikaf, seorang muslim harus senantiasa memperbanyak shalat. Selain shalat fardhu, ia juga harus melaksanakan shalat sunnah, shalat tarawih, dan shalat tahajud.
Bersedekah
Bersedekah selama i’tikaf juga merupakan ibadah yang sangat dianjurkan. Seorang muslim dapat memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan, baik secara langsung maupun melalui lembaga atau organisasi yang terpercaya.
Tidak Keluar dari Masjid atau Mushala
Selama i’tikaf, seorang muslim tidak boleh keluar dari masjid atau mushala kecuali untuk urusan yang sangat penting seperti untuk melaksanakan keperluan biologis atau untuk menghadiri suatu keperluan yang bersifat darurat.
Berdoa dan Berzikir
Selama i’tikaf, seorang muslim juga harus memperbanyak doa dan zikir. Ia dapat berdoa dan berzikir secara sendirian atau bersama-sama dengan jamaah yang lain.
Berinteraksi dengan Jamaah
Selama i’tikaf, seorang muslim juga dapat berinteraksi dengan jamaah yang lain. Ia dapat memperbanyak diskusi dan berbagi pengalaman dengan jamaah yang lain, serta saling menguatkan dan memotivasi satu sama lain.
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian i’tikaf, dalil i’tikaf, dan tata cara melakukan i’tikaf secara lengkap.