Secangkir Kopi dan Lembaran Dollar di Desa Dano Garut

Khaerudin

kopi desa dano

Garut – Berbagai catatan demografi dan geografi yang ada, memang tak menguntungkan bagi Desa Dano, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.

Desa ini memiliki tingkat kemiskinan paling tinggi di Kecamatan Leles. Mereka juga tak memiliki sumber daya manusia yang cukup baik. Sebab tingkat pendidikannya tercatat masih rendah.

Hal ini bisa jadi disebabkan banyak faktor, diantaranya akses jalan yang kurang baik dan jaringan komunikasi yang terbatas.

Namun senantiasa ada cara bagi Tuhan dalam menurunkan berkah-Nya. Desa Dano diberikan anugerah berupa tanah yang subur.

Media Digitani IPB mencatat lahan di Desa Dano memiliki jenis andosol yang mengandung bahan organik tinggi. Tanah jenis ini mampu menyediakan nutrisi yang baik bagi tanaman, terutama kopi.

Topografi di Desa Dano berada di ketinggian 1300-1400 mdpl dengan suhu berkisar 17-22 °C sehingga tergolong sejuk.

Kedua hal tersebut merupakan anugerah Tuhan yang kini sedang digali potensinya lebih dalam oleh warga Desa Dano untuk kesejahteraan mereka.

Lambat tapi pasti, Desa Dano pun berbenah. Mereka mulai mengoptimalkan tanaman kopi untuk terus dikembangkan. Lereng perbukitan di Desa Dano berubah menjadi ladang kopi yang hijau.

Tanah andosol menyebabkan kopi jenis arabica di Desa Dano memiliki cita rasa yang eksotis. Rasa buah-buahan segar nan asam terasa dalam tiap seruputnya.

Menurut pemilik usaha kopi “Abah Asep”, Iwan, kopi di Desa ini mampu menyerap cita rasa tanaman lain di sekitarnya. Sehingga rasa kopi arabica dari jenis Bourbon, Ateng Super, dan Tim-Tim yang ditanam disini punya rasa yang luar biasa.

Kopi dari lereng Gunung Guntur di Desa Dano pun lambat laun dikenal luas di penjuru nusantara bahkan dunia. Hal ini menjadikannya mendapatkan julukan “desa dollar”. Sebuah desa yang mendapatkan cipratan dollar dari hasil kopi.

Upaya budidaya penanaman kopi inilah yang menjadikan desa ini menjadi Desa Sejahtera Astra (DSA) Tahun 2022.

Dibawah pendampingan Yayasan Akar Pohon Indonesia, masyarakat Desa Dano dengan kopinya terus memaksimalkan potensi alam yang telah dianugerahkan Tuhan.

Dengan begitu, catatan buruk atas statistik Desa Dano lambat laun tak terdengar lagi. Yang didengar pada hari ini dari Desa Dano adalah secangkir kopi dengan citarasa yang berbuah menjadi lembaran dollar.

Also Read

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer