Setiap orang pastinya memiliki financial goal atau target keuangan yang ingin dicapai, entah itu untuk menikah, memiliki rumah, membeli mobil, dana pendidikan anak, liburan ke luar negeri, dan lainnya. Memiliki financial goal dapat membantu Anda lebih bersemangat mengumpulkan cuan dan memiliki perencanaan keuangan lebih jelas.
Namun sebagian orang masih belum tahu bahwa setiap periode usia memiliki financial goal yang berbeda-beda. Target keuangan orang yang sudah menikah tentunya berbeda dengan mereka yang masih lajang atau baru lulus kuliah. Jadi dalam menyusun financial goal, sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan keuangan di usia Anda masing-masing.
Kunci utama untuk bisa mencapai financial goal bukan hanya mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Namun Anda juga harus bisa mengelola uang secara bijak dan cerdas. Untuk memudahkan mengatur keuangan, Anda perlu membuka rekening online. Dengan rekening online, Anda bisa mengontrol dan memantau keuangan secara lebih mudah. Lantas apa saja financial goal sesuai usia yang perlu Anda pahami?
Financial Goal Sesuai Usia
Setiap orang harus tahu financial goal sesuai usianya agar bisa mengalokasikan keuangannya secara bijak. Berikut ini target finansial sesuai periode usianya masing-masing.
Usia Pra Sekolah dan SD
Masih banyak orang tua di Indonesia yang menganggap bahwa anak kecil belum pantas mengenal uang. Padahal mengenalkan pelajaran keuangan sejak dini adalah hal yang baik, asalkan disesuaikan dengan kebutuhan dan diberi pemahaman secara bertahap. Apabila saat masih kanak-kanak sudah diajarkan perilaku-perilaku baik dalam menggunakan uang, maka ketika remaja dan dewasa ia bisa mengelola keuangan secara bijak.
Anak-anak pra sekolah memang belum terlalu paham dengan konsep uang. Pada usia ini, anak-anak mengenal uang lewat perilaku orang tuanya. Aktivitas anak dengan uang yang biasa dilakukan adalah membeli jajan. Orang tua bisa menumbuhkan kebiasaan positif anak terhadap uang dengan cara membeli jajanan sesuai kebutuhan. Apabila anak keterusan membeli jajan atau boros, maka orang tua harus tegas menolaknya.
Saat berada di jenjang Sekolah Dasar, anak-anak sudah mulai mengenal nilai uang. Anak-anak sudah paham menghitung dan menggunakan uangnya untuk membeli sesuatu. Pada tahap ini orang tua harus membimbing anak menyisihkan uang sakunya untuk ditabung.
Orang tua bisa membantu anak menabung. Selain itu, orang tua juga harus mengajarkan anak memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan
Usia SMP dan SMA
Saat duduk di bangku SMP, anak-anak harus belajar membuat skala prioritas keuangan. Anak harus bisa menentukan mana yang harus didahulukan dan penting bagi kebutuhannya. Pada tahap ini, anak juga harus latihan bertanggung jawab mengenai keuangannya. Misalnya membantu orang tua mencatat kebutuhan belanja bulanan dan ikut membantu berbelanja. Anak SMP juga sudah bisa menabung untuk kebutuhan membeli sesuatu yang lebih spesifik, misalnya sepatu, tas, buku, atau barang-barang hobi.
Pada usia SMA, anak harus belajar mengelola keuangan secara bijak. Saat menggunakan uang, anak harus mengutamakan keuangan pribadi. Di usia ini, biasanya mulai banyak godaan yang berhubungan dengan uang. Anak harus belajar menahan diri untuk tidak membeli barang buat pamer dan tidak ikut-ikutan temannya atau FOMO.
Anak SMA juga harus diberi pemahaman bahwa mendapatkan uang perlu kerja keras. Tujuannya supaya anak lebih menghargai uang, sehingga mereka menggunakannya secara lebih bijak. Selain itu, anak juga bisa dikenalkan dengan cara mendapatkan uang sendiri. Misalnya dengan membuat makanan sendiri dan menjualnya, berjualan online, atau membuka jastip untuk beli buku dan alat-alat sekolah. Pada tahap SMP dan SMA, anak juga sudah mulai dikenalkan dengan lembaga keuangan, seperti perbankan.
Usia Kuliah
Mahasiswa telah memiliki wawasan lebih luas dan berpikiran lebih dewasa dari anak SMA. Seorang mahasiswa tidak hanya dituntut untuk belajar dengan giat dan lulus tepat waktu, namun juga harus pandai mengelola keuangannya. Mahasiswa harus bertanggung jawab sendiri terhadap keuangannya yang diberikan oleh orang tuanya.
Apalagi bagi mahasiswa rantau yang kuliah di kota lain, maka mengelola keuangan jadi hal yang penting. Mahasiswa harus bisa menyusun anggaran bulanan untuk hidup sehari-hari, misalnya untuk membayar kos, makan, transportasi. Seorang mahasiswa juga harus bisa mengkomunikasikan kebutuhan keuangannya dengan orang tua. Misalnya saat membayar biaya kuliah, harus membeli buku, ikut kegiatan kampus, dan lainnya.
Seorang mahasiswa juga bisa belajar mendapatkan penghasilan tambahan dengan bekerja di sela-sela kuliah. Apalagi di era digital seperti sekarang mencari uang semakin mudah. Misalnya dengan menjadi content creator, affiliate marketing, freelance, dan sebagainya. Namun tetap harus pandai membagi waktu agar tidak mengganggu perkuliahan.
Financial goal di usia kuliah bisa berupa menabung untuk membeli barang-barang yang menunjang perkuliahan. Misalnya membeli laptop, tas kuliah, sepatu, pakaian, dan
sebagainya. Karena masih memiliki waktu longgar, sebaiknya mahasiswa juga menggunakan uangnya untuk mengikuti berbagai komunitas, kursus, maupun pelatihan di bidang yang diminati. Kegiatan-kegiatan tersebut bermanfaat untuk menambah wawasan, relasi, dan pengalaman.
Usia 20-30
Setelah lulus kuliah, seseorang mulai masuk ke dunia kerja atau menapaki tangga karirnya. Saat sudah bekerja, seseorang sudah mempunyai penghasilan sendiri dan tidak lagi bergantung pada kiriman uang dari orang tua. Seseorang sudah bisa merasakan bekerja keras mencari uang sehingga harus mampu mengelolanya secara bijak.
Di usia-usia 20-an sampai 30, kebutuhan keuangannya mulai berbeda. Financial goal yang perlu dicapai pada usia ini biasanya yaitu menyiapkan dana darurat (3 kali pendapatan bulanan), membeli kendaraan sendiri, mengumpulkan uang untuk DP rumah, dan menyiapkan dana untuk pernikahan.
Mendapat gaji sendiri setiap bulannya tentu hal yang menyenangkan. Namun seringkali hal ini membuat banyak orang bernafsu menggunakan uangnya secara boros untuk membeli barang-barang yang diinginkan. Jadi Anda tetap harus mengontrol diri agar tidak melakukan pembelian impulsif, FOMO, dan self reward berlebihan. Di usia ini, Anda sudah harus terbiasa menabung dan berinvestasi.
Usia 30-40
Di periode usia ini, umumnya orang-orang sudah berumah tangga dan memiliki anak. Bagi yang sudah menikah, kebutuhan keuangannya tidak lagi untuk diri sendiri. Namun Anda harus memikirkan keperluan keuangan untuk keluarga, yaitu Anda dan istri serta anak-anak. Otomatis pengeluaran Anda akan bertambah banyak.
Selain memenuhi pengeluaran untuk kebutuhan keluarga sehari-hari, Anda juga dituntut untuk memiliki beberapa target keuangan. Financial goal di rentang usia ini yaitu membayar cicilan rumah (jika mengambil KPR), menyiapkan dana pendidikan anak, dan menyiapkan dana pensiun. Mengingat semakin banyaknya pengeluaran, usahakan untuk mencari sumber pendapatan lainnya di luar gaji. Di usia ini, Anda juga perlu meningkatkan investasi dan mulai memiliki asuransi.
Usia 40-50
Saat memasuki usia kepala 4, stabilitas keuangan Anda sudah mulai terlihat. Namun Anda tetap perlu mengamankan keuangan untuk hidup di hari tua. Pastikan memiliki keuangan yang mencukupi saat memasuki usia senja agar anak-anak Anda tidak menjadi sandwich generation.
Di usia ini, target keuangan pun juga berbeda. Financial goal yang perlu Anda kejar, yaitu memastikan dana darurat dan uang pensiun sudah mencukupi, melunasi utang atau pinjaman jika ada, dan memiliki asuransi kesehatan dan jiwa. Selain itu, pada masa ini Anda juga dituntut untuk dapat memanfaatkan dana pensiun sebaik mungkin. Anda bisa menggunakannya untuk membuka usaha atau berinvestasi agar tetap bisa produktif di usia tua.
Menggunakan Rekening Online untuk Memudahkan Mengatur Keuangan
Sudah tahukan apa saja financial goal yang perlu dicapai di usia Anda yang sekarang. Lalu apa target keuangan yang ingin Anda kejar lebih dahulu? Supaya goal Anda lebih cepat tercapai, Anda perlu mengelola keuangan secara bijak dan cerdas. Untuk memudahkan dalam mengatur keuangan, Anda perlu membuka rekening online.
Anda bisa membuka beberapa rekening online untuk masing-masing kebutuhan. Jangan lupa untuk cek rekening online Anda secara berkala. Salah satu rekening online terbaik yang bisa Anda pilih adalah PermataME. PermataME adalah tabungan online yang disediakan oleh PermataBank.
Informasi lebih lengkap mengenai cara buka rekening online PermataME dan persyaratannya bisa Anda baca di laman https://www.permatabank.com/id/tabungan-retail/permatame.