Kronologi Bentrok Maut di PT GNI Morowali Antara Pekerja Lokal dan Asing

Khaerudin

bentrok pt gni

Reformasi.co.id – Bentrokan maut yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) mengakibatkan dua orang tewas di tempat. Satu orang yang tewas berasal dari pekerja lokal, dan satunya dari pekerja asing.

Bentrokan yang terjadi pada Sabtu (14/1) malam tersebut menurut keterangan dari pihak kepolisian, bermula dari bentrokan kecil antara pekerja lokal dengan pekerja asing. Namun lama-lama bentrokan tersebut semakin besar.

Kronologi awalnya bermula dari mogok kerja yang dilakukan oleh para pekerja PT GNI. Namun pekerja asing menolak mogok, sehingga mengakibatkan penganiayaan pekerja lokal oleh pekerja asing pada Sabtu (14/1) di Pull Dump Truck.

Masalah mogok kerja ini terus meluas. Kapolres Morowali Utara, AKBP Imam Wijayanto, turun tangan dan melakukan negosiasi. Massa yang sedang mogok kerja pun meninggalkan lokasi dengan tertib.

Namun bentrokan kembali pecah. Hingga kemudian terjadi lempar batu antara pekerja lokal dengan pekerja asing di Smelter 2. Disini pekerja lokal kemudian membakar sepeda motor milik pekerja asing.

Pada 21.15 WITA, massa kemudian berkumpul semakin banyak. Mereka menyerang dan membakar mess pekerja asing dan membakar mobil, loader, serta mobil crane.

70 Orang Diamankan

Tim gabungan yang dipimpin Kapolres Morowali Utara akhirnya berhasil membubarkan massa pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.15 WITA. Situasi kemudian kondusif setelah massa bubar dan sebagiannya diamankan.

AKBP Imam Wijayanto mengatakan pihaknya telah mengamankan 70 orang pekerja untuk diperiksa. Ia menjelaskan mereka akan dimintai konfirmasi tentang dua orang yang tewas dan sembilan lainnya yang luka-luka.

“Kami sedang mengusut kejadian tersebut, terutama penyebab kematian dua pekerja itu,” ungkap AKBP Imam Wijayanto.

Menurut keterangan Kabid humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto, bentrokan itu dipicu oleh aksi mogok kerja yang dilakukan oleh pekerja PT GNI yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN). Mogok kerja itu juga dipicu karena sebelumnya serikat tidak menemui titik terang ketika tuntutannya tidak dipenuhi perusahaan.

“Mereka yang mogok kerja melakukan penyisiran terhadap pekerja yang sedang bekerja. Akhirnya bentrok dengan pekerja asing pun tak terhindarkan,” jelas Kombes Didik Supranoto.

Also Read

[addtoany]

Leave a Comment

Ads - Before Footer