Gaza – Faksi Palestina di wilayah Gaza, Hamas, mendukung tindakan Iran dalam menyerang Israel dengan menggunakan ratusan rudal dan drone pada akhir pekan yang lalu.
Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan bahwa negara-negara dan masyarakat di Timur Tengah memiliki “hak alamiah” untuk membela diri menghadapi agresi Zionis.
Menurut laporan dari Al Jazeera pada hari Senin (15/4/2024), Hamas menyatakan, “Operasi militer yang dilakukan Iran terhadap entitas Zionis adalah hak alamiah dan merupakan respons terhadap kejahatan yang menargetkan konsulat di Damaskus.”
Iran dilaporkan telah meluncurkan lebih dari 300 rudal dan drone sebagai serangan balasan, yang menyebabkan kerusakan ringan di salah satu pangkalan militer Israel.
Sebagian besar rudal berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel dengan bantuan dari AS, Inggris, Prancis, dan Yordania.
Sebanyak 31 orang dilaporkan mengalami luka ringan akibat serangan udara Iran ke Israel.
Serangan Iran dipicu oleh aksi Israel yang membombardir kedutaan besar Iran di Suriah pada 1 April, yang menewaskan tujuh Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal.
Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan sebagai bentuk pembelaan diri dan untuk menegaskan sikap Iran dalam perdamaian serta keamanan regional dan internasional, termasuk dalam isu Palestina.
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya, Sara, dikabarkan “sembunyi” di sebuah vila mewah milik pengusaha Yahudi-Amerika, Simon Falic, ketika Iran melakukan serangan balik pada Sabtu (13/4) malam.
Meskipun sumber terdekat membenarkan hal tersebut, kantor Perdana Menteri belum memberikan tanggapan resmi terkait informasi ini.
Berdasarkan laporan JerusalemPost pada hari Senin (15/4), vila milik Falic dilaporkan memiliki tempat perlindungan canggih yang mampu menahan serangan rudal.